Kamis, 05 Februari 2015

Analisis Puisi Berdiri Aku Karya Amir Hamzah

BERDIRI AKU
Karya: Amir Hamzah

Berdiri aku di senja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjulang dating ubur terkembang

Angin pulang menyeduk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas

Benang raja mencelup ujung
Naik marak menggerak corak
Elang leka sayap tergulung
Dimabuk warna berarak-arak

Dalam rupa maha sempurna
Rindu-sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Menyecap hidup bertentu tuju.

Analisis Unsur Intrinsik Puisi “Berdiri Aku” :
  • Tema

- Tema Umum
Tema umum dari sajak ini adalah kesedihan.
·        -  Tema Khusus
Sajak “BerdiriAku” ini merupakan ekspresi kesedihan yang ditampilkan penyair dengan suasana sunyi. Kesedihan ini tidak lain dikarenakan oleh perpisahannya dengan kekasihnya dan dia harus pulang ke Medan dan menikah dengan putri pamannya. Perasan sedih yang sangat mendalam digambarkan penyair dengan suasana sunyi pantai disore hari. Dengan demikian penyair hanya mampu melihat keindahan alam sekitar karena kebahagiaannya dan harapan telah hilang.
  • Feeling atau Rasa

Dalam sajak berdiri aku tergambar sikap pesimis penyair dalam mengahadapi permasalahan hidupnya, sikap pesimis ini mejadikannya melankolis.
  • Amanat

Amir Hamzah ingin menyampaikan ide dan pemikiranya untuk yang membaca agar menyerahkan hidupnya kepada Tuhan karena hanya Dia yang mampu memberi kepastian dalam kehidupan di dunia ini.
  • Tipografi / Tata Wajah

Tifografi dalam sajak ini penyair memanfaatkan margin halaman kertas dan dalam penulisan sajak ini. Penyair begitu memperhatikan EYD.
  • Diksi

Kata-kata seperti, senyap, mengurai, mengempas, berayun-ayun dan sayap tergulung identik dengan kesunyian. Kata-kata tersebut membentuk makna kesendirian yang ingin digambarkan pengarang.
Kata “maha sempurna” dalam akhir bait juga merupakan arti konotasi dari tuhan yang maha sempurna. Kata “mengecap” memiliki arti yang ingin dirasakan. Permainan kata-kata yang digunakan yang ditulis memang sebuah misteri untuk menyembunyikan ide pengarang.
  • Citraan


Sajak Berdiri Aku ini menimbulkan imaji penglihatan ”visual imagery”, seolah-olah kita melihat suasana pantai yang indah. Dalam kalimat pertama imaji kita akan merasakan kesejukan dengan kata-kata tersebut tetapi sayang angin itulah yang menghempaskan harapan dan membawa lari sehingga yang terasa hanyalah sunyi yang semakin dalam. Dengan berbagai citraan yang mampu ditampilkan penyair, pembaca akan ikut merasakan apa yang ditulis oleh penyair dengan inderanya sendiri.

14 komentar: